Nurtanio Pringgoadisuryo


Nurtanio Pringgoadisuryo, perintis industri penerbangan Indonesia
Nurtanio Pringgoadisuryo (dikenal juga dengan nama L.M.U Nurtanio, LMU Nurtanio, Laksamana Muda Udara Nurtanio, Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio) (lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923 – meninggal 21 Maret 1966 pada umur 42 tahun adalah sebagai perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27. Cita-citanya besar, keliling dunia dengan pesawat terbang buatan bangsanya. Untuk itu, disiapkanya pesawat Arev (Api

Abdulrahman Saleh


Abdulrahman Saleh, Pahlawan Nasional
Abdulrahman Saleh, Prof. dr. Sp.F, Marsekal Muda Anumerta, (lahir di Jakarta, 1 Juli 1909 – meninggal di Maguwoharjo, Sleman, 29 Juli 1947 pada umur 38 tahun) atau sering dikenal dengan nama julukan "Karbol"adalah seorang pahlawan nasional Indonesia, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) dan bapak fisiologi kedokteran Indonesia.

Masa kecil
Abdulrachman Saleh dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1909 di Jakarta. Pada masa mudanya, ia bersekolah di HIS (Sekolah rakyat berbahasa Belanda atau Hollandsch Inlandsche School) MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) atau kini SLTP, AMS (Algemene Middelbare School) kini SMU, dan kemudian

Agustinus Adisucipto


Agustinus Adisucipto, Pahlawan Nasional
Laksamana Muda Udara Agustinus Adisutjipto
-------------
Agustinus Adisutjipto, Marsekal Muda Anumerta (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 3 Juli 1916 – meninggal di Bantul, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 31 tahun) adalah seorang pahlawan nasional dan seorang komodor udara Indonesia. Beliau adalah seorang penganut agama Katolik.
Adisutjipto dilahirkan 3 Juli 1916 di Salatiga, mengenyam pendidikan GHS (Geneeskundige Hoge School) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan Sekolah Penerbang Militaire Luchtvaart di Kalijati. Pada tanggal 15 November 1945, Adisutjipto mendirikan Sekolah Penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti namanya menjadi Bandara Adisutjipto, untuk

Halim Perdanakusuma


Halim Perdanakusuma, Pahlawan Nasional Indonesia
Abdul Halim Perdanakusuma (lahir di Sampang, 18 November 1922 – meninggal di Malaysia, 14 Desember 1947 pada umur 25 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia meninggal dunia saat menjalankan tugas semasa perang Indonesia - Belanda di Sumatera, yaitu ketika ditugaskan membeli dan mengangkut perlengkapan senjata dengan pesawat terbang dari Thailand.

Gugur dalam tugas
Semasa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda di Sumatera pada tahun 1948, Halim Perdanakusuma dan Marsma Iswahyudi ditugaskan membeli perlengkapan senjata di Thailand. Keduanya ditugaskan dengan

Alex Kawilarang


Alex Kawilarang, Penggagas Pembentukan Kopassus
Alex Evert Kawilarang (lahir di Batavia (kini Jakarta), 23 Februari 1920 – meninggal di Jakarta, 6 Juni 2000 pada umur 80 tahun) adalah salah seorang perwira militer yang termasuk Angkatan '45 dan mantan anggota KNIL.

Latar belakang
Alex lahir dari sebuah keluarga militer. Ayahnya, A.H.H. Kawilarang, adalah seorang mayor KNIL asal Tondano, sementara itu ibunya, Nelly Betsy Mogot, berasal dari Remboken. Kawilarang, seorang suku Minahasa dari sub-suku Toulour.

Pendidikan
Alex menempuh pendidikan dasarnya

Bustanil Arifin


Bustanil Arifin, Mantan Kabulog
Letjen (Purn.) TNI Bustanil Arifin (lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 10 Oktober 1925 – meninggal di Los Angeles, Amerika Serikat, 13 Februari 2011 pada umur 85 tahun) adalah seorang militer dan politikus Indonesia. Ia pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Menteri Koperasi Indonesia. Ia menikah dengan R.A. Suhardani dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Emil, Alex dan Arnie.

Pendidikan
Hollandsch Inlandsche School (HIS), Medan (1940)
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Medan (1942)
Sekolah Pegawai Tinggi (Zyoku Kan Gakkoo), Batusangkar, Sumatera Barat ( 1944 )

Kyai Haji Hisyam


Kyai Haji Hisyam, Ketua Umum Muhammadiyah 1932—1936
Kiai Haji Hisyam lahir di Kauman, Yogyakarta, 10 November 1883 – meninggal 20 Mei 1945 pada umur 61 tahun adalah Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah yang ketiga. Ia memimpin Muhamadiyah selama tiga tahun. Ia dipilih dan dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah dalam Kongres Muhammadiyah ke-23 di Yogyakarta tahun 1934. Ia adalah murid langsung dari KH. Ahmad Dahlan.

Asal mula
KH. Hisyam lahir di kampung Kauman Yogyakarta tanggal 10 November 1883.

Muhammadiyah

Mas Mansoer


Mas Mansoer, Ketua Umum Muhammadiyah 1936—1942
Kiai Haji Mas Mansoer (lahir di Surabaya, 25 Juni 1896 – meninggal di Surabaja, 25 April 1946 pada umur 49 tahun) adalah seorang tokoh Islam dan pahlawan nasional Indonesia.

Keluarga
Ibunya bernama Raudhah, seorang wanita kaya yang berasal dari keluarga Pesantren Sidoresmo Wonokromo Surabaya. Ayahnya bernama KH. Mas Achmad Marzoeqi, seorang pionir Islam, ahli agama yang terkenal di Jawa Timur pada masanya. Dia berasal dari keturunan bangsawan Astatinggi Sumenep, Madura. Dia dikenal sebagai imam tetap dan khatib di Masjid Ampel, suatu jabatan terhormat pada saat itu.

Bagoes Hadikoesoemo


Bagoes Hadikoesoemo, Ketua Umum Muhammadiyah 1942—1953
Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Ki Bagus Hadikusumo (lahir di Jogjakarta, 24 November 1890 – meninggal di Jakarta, 4 November 1954 pada umur 63 tahun) adalah seorang tokoh BPUPKI. Ia dilahirkan di kampung Kauman dengan nama R. Hidayat pada 11 Rabi'ul Akhir 1308 H (24 November 1890). Ki Bagus adalah putra ketiga dari lima bersaudara Raden Kaji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan (pejabat) agama Islam di Kraton Yogyakarta.
Ia mendapat pendidikan sekolah rakyat (kini SD) dan pendidikan agama di pondok pesantren tradisional Wonokromo Yogyakarta. Kemahirannya dalam sastra Jawa, Melayu, dan Belanda didapat dari seorang yang bernama Ngabehi Sasrasoeganda, dan Ki Bagus juga belajar bahasa Inggris dari seorang tokoh Ahmadiyah yang

Buya Hamka


Haji Abdul Malik Karim Amrullah, Ulama besar
Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan Hamka, yakni singkatan namanya, (lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik.
Hamka lahir pada 17 Februari 1908 [Kalender Hijriyah: 13 Muharram 1362] di Minangkabau, Sumatera. Ia lahir sebagai anak pertama dari tujuh orang bersaudara dan dibesarkan dalam keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Ayahnya bernama Abdul Karim Amrullah, ulama pembaru Islam di Minangkabau yang akrab dipanggil dengan sebutan Haji Rasul, sementara ibunya, yakni Sitti Shafiyah, berasal dari keturunan seniman di Minangkabau.

Ateng Wahyudi


Ketua Umum Persib 1985-1993
Nama  : Ateng Wahyudi
Lahir   : 1936
Wafat  : 16 September 2009
Posisi : Ketua Umum PERSIB 1985 – 1993

Ateng Wahyudi terpilih menjadi Ketua Umum PERSIB pada bulan November 1985, menggantikan Solihin GP. Serah terima jabatan dilakukan secara tidak lazim, yaitu melalui pesawat telepon!
Tangan dingin Ateng langsung membuahkan hasil. Kurang dari lima bulan setelah menjadi ketua umum, PERSIB dibawanya menjadi juara Kompetisi Perserikatan 1986 usai mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 pada grandfinal. Gelar ini merupakan yang pertama untuk PERSIB sejak tahun 1961 dan setelah dua kali mengalami

Aang Kunaefi


Panglima Kodam VI Siliwangi
Mayjen TNI (Purn.) Aang Kunaefi Kartawiria (lahir di Bandung, Jawa Barat, 5 Desember 1922 – meninggal 12 November 1999 pada umur 76 tahun) adalah gubernur Jawa Barat antara tahun 1975-1985. Kariernya dimulai di militer sebagai Komandan Kodim Kota Cirebon dan Panglima Kodam VI Siliwangi. Pada 1955, ia menjabat sebagai Komandan Seskoad. Selama Menjabat jadi gubernur, Aang banyak membina hubungan baik dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mendapat pendidikan kemiliteran di Waenaya Akademia M. W. Frunze Moskow, Uni Sovyet. Ia pernah juga menjadi Duta Besar RI untuk Saudi Arabia, Oman, dan Yaman pada 1985 - 1998.
Jabatan
Komandan Kodim Kota Cirebon.

HR Dharsono


Pangdam ke-9 Kodam VI Siliwangi 1966-1969
Hartono Rekso Dharsono yang lebih dikenal dengan sapaan Pak Ton (lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 10 Juni 1925 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 5 Juni 1996 pada umur 70 tahun) adalah seorang tokoh militer dan politik Indonesia.

Latar belakang dan pengabdian
Pak Ton dilahirkan sebagai anak kesembilan dari 12 bersaudara. Pak Ton yang pernah memperoleh pendidikan militer di Belanda ini, memulai kariernya di dunia militer di Divisi Siliwangi sebagai seorang komandan regu, pleton dan kemudian komandan batalyon pada masa perang kemerdekaan (1946-1949). Ia juga pernah menjabat sebagai kepala staf brigade di Siliwangi, dan kemudian bertugas di Staf Umum Angkatan Darat (SUAD) (1954-1956) 

Roesmin Noerjadin


Marsekal Roesmin Noerjadin, Kasau 1966-1969
Roesmin Noerjadin (lahir di Malang, Jawa Timur, 31 Mei 1930 – meninggal 30 Oktober 1994 pada umur 64 tahun) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara dari 31 Maret 1966 hingga 10 November 1969. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
Pendidikan yang pernah dienyam antara lain, Sekolah Perwira Penerbang AURI, Kalijati (1954) dan RAF'S Flight Instructor School (1955). Jabatan yang pernah dipegang sebagai, Penjabat Komandan Skuadron XI (1958-1962), Kastaf Kohanudnas

Ibrahim Adjie


Mayjen TNI Ibrahim Adjie, Panglima Kodam III/Siliwangi
Mayor Jenderal Ibrahim Adjie lahir di Bogor, Jawa Barat pada Februari 1924. Ia adalah Perwira Tinggi yang cukup berbakat, Ia adalah pemimpin pasukan Siliwangi yang menangkap Gembong DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Ia adalah Militer yang Soekarnois.
Pada Masa Revolusi Fisik, Ia menjadi anggota pasukan Siliwangi yang melakukan long march karena Perjanjian Renville yang mengecilkan wilayah Indonesia tahun 1948. Pasukan Siliwangi kembali ke Jawa Barat pada tahun 1949, namun tak seindah yang diharapkan pada masa itu terjadi Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil, Darul Islam/Tentara Islam Indonesia, dan lainnya. Pada saat DI/TII masih mengacau, di tahun 1960 Ibrahim Adjie menjadi Panglima Kodam III/Siliwangi dan banyak Prestasi yang