Iswahjoedi

Marsda Anumerta Iswahjoedi (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15 Juli 1918 – meninggal di Malaysia, 14 Desember 1947 pada umur 29 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Bersama Adisoetjipto, Abdoelrahman Saleh, dan Husein Sastranegara, Iswahyudi dikenal sebagai perintis TNI AU Indonesia.
Awal tahun 1947, Iswahjoedi diangkat menjadi Komandan Lanud Maospati Madiun dengan dibantu oleh Wiweko Soepono dan Nurtanio. Pada tahun ini juga, kembali Iswahyudi ditugaskan menjadi Komandan di Lanud Gadut Bukittinggi.

Marsekal Madya Iswahjoedi meninggal di Tanjung Hantu, Malaysia, 14 Desember 1947 karena pesawatnya jatuh tertembak. Namun Jenazahnya tidak ditemukan hingga saat ini. Namun Secara simbolik sebagai bentuk penghargaan terhadap Marsekal Madya Iswahyudi atas perjuangannya hingga detik-detik terakhir maka ditempatkan makam pahlawan di TMP Kalibata. Pada 10 November 1960, pemerintah Indonesia mengabadikan nama Iswahyudi dengan mengganti nama Lanud Maospati berganti nama menjadi Bandara Iswahyudi, Madiun.

Husein Sastranegara
Husein Sastranegara (lahir di Cianjur, Jawa Barat, 20 Januari 1919 – meninggal di Yogyakarta, 26 September 1946 pada umur 27 tahun) adalah salah satu perintis TNI-AU bersama dengan Agustinus Adisucipto, Halim Perdanakusuma, Abdulrahman Saleh dan Iswahyudi.
Berdasarkan Keputusan Kasau No. 76 Tahun 1952, namanya kini diabadikan di Bandara Internasional Husein Sastranegara & Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, untuk menggantikan nama Pangkalan Udara Andir. Dan ada dua patung Husein Sastranegara, yaitu patung yang terletak dekat dengan Ruang VIP Sompil Basuki, Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung dan di Jl. Padjadjaran (dekat gerbang masuk utama bandara). Namun, patung yang terletak di dengan Ruang VIP Sompil Basuki telah diubah menjadi Monumen Pesawat Casa C-212.( id.wikipedia )