Ketua
Umum Persib 1985-1993
Nama
: Ateng Wahyudi
Lahir
: 1936
Wafat
: 16 September 2009
Posisi : Ketua Umum PERSIB 1985 – 1993
Ateng Wahyudi terpilih menjadi Ketua
Umum PERSIB pada bulan November 1985, menggantikan Solihin GP. Serah terima
jabatan dilakukan secara tidak lazim, yaitu melalui pesawat telepon!
Tangan dingin Ateng langsung membuahkan
hasil. Kurang dari lima bulan setelah menjadi ketua umum, PERSIB dibawanya menjadi
juara Kompetisi Perserikatan 1986 usai mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 pada
grandfinal. Gelar ini merupakan yang pertama untuk PERSIB sejak tahun 1961 dan
setelah dua kali mengalami
kegagalan dalam drama adu penalti di babak
grandfinal dua musim sebelumnya secara berturut-turut. Setelah gagal
mempertahankan gelarnya pada Kompetisi Perserikatan 1986/1987, dan 1987/1988,
Ateng Wahyudi membuat berita heboh ketika ia melaporkan dugaan suap yang
melibatkan sejumlah pemain PERSIB kepada Tim Penanggulangan dan Pemberantasan
Masalah Suap (TPPMS) PSSI di babak “6 Besar” Kompetisi Perserikatan 1987/1988.
Ateng kembali membawa PERSIB menjadi
kampiun pada Kompetisi Perserikatan 1989/1990, setelah di final menundukkan
Persebaya Surabaya 2-0.
Dalam dua periode kepemimpinannya
sebagai Ketua Umum PERSIB (1985 – 1993), ia dikenal sangat total memperhatikan
tim kebanggaan warga Jawa Barat itu.
Beliau ada di balik layar kesuksesan PERSIB dalam rentang waktu
tersebut. Di tengah kesibukannya sebagai wali kota Bandung, beliau kerap
menyempatkan diri meninjau langsung latihan para pemain PERSIB.
Lepas dari posisi Ketua Umum yang
diserah-terimakan pada Wahyu Hamijaya, saking cintanya terhadap PERSIB ia rela
“turun pangkat” menjadi Manajer tim pada Kompetisi Perserikatan 1993/1994. Di
kompetisi itu ia memberikan persembahan terakhirnya dengan mengantarkan PERSIB
menjuarai Kompetisi Perserikatan edisi terakhir itu.
Totalitas Ateng Wahyudi terhadap PERSIB
memang tidak sia-sia. Ia boleh dibilang sebagai Ketua Umum PERSIB tersukses.
Selama periode kepemimpinannya, PERSIB dibawanya menjadi juara Kompetisi
Perserikatan sebanyak dua kali plus juara Pesta Sukan II/1986 Brunei
Darussalam. Itu belum termasuk gelar juara PERSIB di Kompetisi Perserikatan
1993/1994, saat ia menjabat sebagai Manajer Tim. Prestasi yang
sulit ditandingi oleh siapapun. Hatur nuhun Pak Ateng.
( sumber, http://mangdien.blogspot.com )